Lubuk Landur Pasbar Tercemar, Tiga Ton Ikan Larangan Mati Mendadak

    Lubuk Landur Pasbar Tercemar, Tiga Ton Ikan Larangan Mati Mendadak

    Simpang Empat, – Air sungai bercampur dengan lumpur yang mengalir sejak Selasa (1/3/2022) dini hari di Sungai Lubuk Landur, Nagari Aua Kuniang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) mengakibatkan sekitar tiga ton ikan larangan di daerah itu mati.

    “Benar, ikannya jenis garing yang merupakan ikan larangan masyarakat disini. Dari data sementara, ada sekitar tiga ton yang mati akibat banyaknya lumpur bekas longsoran di hulu sungai, ” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat, Zulfi di Simpang Empat, Selasa (1/3/2022).

    Akibat lumpur itu kata Zulfi, insang ikan terganggu sehingga menyebabkan ikan tidak bisa bernapas dan akhirnya mati.

    “Tidak semua ikan di sungai itu mati, yang masih hidup kita pindahkan ke tempat yang aman dan Ikan yang mati langsung dikuburkan, ” sebutnya.

    Pihaknya melakukan pemindahan ikan ke anak sungai yang mengalir dekat Surau Lubuk Landur itu.

    “Tim kami telah turun mengukur kualitas air untuk penampungan ikan yang masih hidup dan kualitas airnya cukup bagus, ” sebutnya.

    Sementara itu kualitas air Sungai Batang Lubuk Landur kualitas airnya masih normal tetapi hanya masih keruh karena lumpur.

    “Kita berharap ikan yang masih ada di sungai bisa bertahan, ” imbuhnya.

    Ia menambahkan, bahwa Bupati Pasaman Barat Hamsuardi juga telah datang ke lokasi guna melihat ikan yang mati dan memberikan arahan agar yang masih hidup diselamatkan.

    “Ikan larangan Lubuk Landur ini merupakan ikon wisata religi Buya Surau Lubuk Landur yang ramai dikunjungi masyarakat, oleh karena itu harus kita jaga agar tetap lestari, ” pungkasnya. (*) 

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    BNPB Tegaskan Lumpur Bergerak Pascagempa...

    Artikel Berikutnya

    BMKG Temukan Patahan Baru Gempa di Pasaman...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami